Khawatir Nilai Empat Pilar Luntur, Intsiawati Taja Sosialisasi di SMK Migas Teknologi Riau
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Anggota DPD RI, Intsiawati Ayus menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di SMK Migas Teknologi Riau, Selasa (17/7/2018). Senator Riau ini mengkhawatirkan lunturnya nilai Empat Pilar Kebangsaan di kalangan pelajar belakangan ini.
Intsiawati menyebutkan, ada pesan penting yang harus tersampaikan atas dipilihnya kalangan pelajar dalam kegiatan sosialisasi Empat Pilar ini, yaitu bahwa pola pikir pelajar adalah yang paling murni dan harus dididik sedini mungkin untuk membentuk karakternya di masa mendatang.
“Ini penting agar anak-anak tidak banyak terkontaminasi pemikiran yang tidak nasionalis, cara berpikir boleh mangadopsi Jepang, Jerman, bahkan Amerika, tapi hati harus tetap Indonesia," ujarnya.
Pendidikan Empat Pilar ini, menurut Intsiawati, memberi pesan konkret untuk memperkuat nasionalisme para pelajar. Pengetahuan soal wawasan kebangsaan melalui Empat Pilar, yaitu, Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI, perlu ditanamkan sejak masih di sekolah agar kelak di usia dewasa rasa cinta dan semangat bela tanah air sudah menjadi gaya hidup.
“Melihat fenomena yang ada saat ini, Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika mulai terancam, saatnya bagi pelajar dan generasi penerus untuk juga menguatkan keimanan dan nilai-nilai agama, untuk menjaga NKRI,” tukasnya.
Saat ini, kata Intsiawati, kita juga bersiap menghadapi pasar bebas, banyak tantangan yang dihadapi generasi muda, karenanya perlu pembekalan semangat integrasi melalui sosialisasi empat pilar kebangsaan ini. Dengan memahami nilai yang terkandung dalam empat pilar kebangsaan diharapkan generasi muda tidak akan terpengaruh pola hidup yang negatif. Melalui sosialisasi empat pilar kebangsaan ini Intsiawati berharap siswa lebih aktif pada kegiatan positif dan tidak terpengaruh godaan narkoba.
Dikatakannya, berdasarkan amanah UU No 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, DPRD (MD3), MPR RI memiliki kewenangan untuk melakukan sosialisasi empat pilar untuk pembentukan karakter bangsa melalui Empat Pilar ini. Nilai-nilai empat pilar harus menjadi benteng kedaulatan dan keutuhan untuk generasi mendatang.
"Banyak pelajar sudah tidak lagi memahami Pancasila, NKRI, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika. Banyak dari mereka bahkan sudah tidak hafal lagi sila-sila dalam Pancasila. Tentu ini menjadi perhatian kami sebagai Wakil Rakyat karena pelajar adalah generasi penerus bangsa,” tandas Intsiawati.
Hal senada disampaikan Kepala SMK Migas, Nila Fitria Sari. “Pada dasarnya Empat pilar itu juga lahir dari ajaran dan nilai keagamaan dan persatuan. dikhawatirkan, jika nilai-nilai Empat Pilar ini tidak tersosialisasikan dan dikuatkan kepada para generasi penerus, maka yang akan luntur adalah nilai kepribadiannya," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut Intsiawati juga membuka kesempatan bagi siswa untuk berdialog. Afiq Fauzan salah seorang siswa menanyakan peran apa yang bisa diambilnya dalam mencintai tanah air dan menjaga keutuhan NKRI.
“Sebagai siswa apa yang bisa kita lakukan dalam mencintai tanah air dan menjaga NKRI?” tanyanya. Menurut Intsiawati banyak yang bisa dilakukan generasi muda dan pelajar untuk menjaga keutuhan NKRI, terutama dengan menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Empat Pilar Kebangsaan.
“Selain itu mumpung masih muda mulai aktiflah berorganisasi. Ini bisa jadi bekal saat dewasa,” pungkasnya. (rls)